Wilayah Kabupaten Sumbawa juga mencakup sejumlah pulau-pulau di sebelah utara Pulau Sumbawa, termasuk Pulau Moyo (pulau terbesar), Pulau Medang, Pulau Panjang, Pulau Liang, Pulau Ngali dan Pulau Rakit.
Pada tanggal 18 Desember 2003, bagian barat wilayah Kabupaten Sumbawa dimekarkan menjadi kabupaten baru, yakni Kabupaten Sumbawa Barat.
Sejarah
Tana Samawa yang disebut Kabupaten Sumbawa, kelahirannya tidak lepas dari kelahiran Bangsa Indonesia yang diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945 dan ditetapkan Undang-undang Dasar 1945 pada tanggal 18 Agustus 1945 yang merupakan landasan konstitusional dalam rangka penyelenggaraaan pemerintahan baik di pusat maupun di daerah. Sebagaimana dinyatakan dalam pasal 18 UUD 1945 (sebelum amandemen), yaitu: Pembagian daerah Indonesia atas daerah besar dan kecil dengan bentuk susunan pemerintahannya ditetapkan dengan undang-undang dengan memandang dan mengingat dasar permusyawaratan dalam sistem pemerintahan negara dan hak-hak asal usul dalam daerah-daerah yang bersifat istimewa.
Selanjutnya pemerintah di Tana Samawa menjadi Swapraja Sumbawa yang bernaung dibawah Provinsi Sunda Kecil, sejak saat itu pemerintahan terus mengalami perubahan mencari bentuk yang sesuai dengan perkembangan yang ada sampai dilikuidasinya daerah pulau Sumbawa pada tangal 22 Januari 1959.
Kelahiran Kabupaten Sumbawa juga tidak terlepas dari pembentukan Provinsi Nusa Tenggara Barat sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 64 Tahun 1958 dan Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 yang merupakan tonggak sejarah terbentuknya Daswati I Nusa Tenggara Barat dan Daswati II di dalam Provinsi Nusa Tenggara Barat yang terdiri dari:
Daswati II Lombok Barat
Daswati II Lombok Tengah
Daswati II Lombok Timur
Daswati II Sumbawa
Daswati II Dompu
Daswati II Bima
Sesuai dengan ketentuan pasal 7 ayat 1 Undang-undang Nomor 69 Tahun 1958 PS Kepala Daerah Swantantra Tingkat I NTB menetapkan likuidasi daerah Pulau Sumbawa pada tanggal 22 Januari 1959 dilanjutkan dengan pengangkatan dan pelantikan PS Kepala Daerah Swantantra Tingkat II Sumbawa, Muhammad Kaharuddin III sebagai Kepala Daerah Swantantra Tingkat II Sumbawa. Oleh karena itu tanggal 22 Januari 1959 dijadikan hari lahirnya Kabupaten Sumbawa yang ditetapkan dengan Keputusan DPRD Kabupaten Sumbawa Nomor 06/KPTS/DPRD, tanggal 29 Mei 1990 dengan jumlah kecamatan 14 wilayah yang terdiri dari:
Kecamatan Empang
Kecamatan Sumbawa
Kecamatan Plampang
Kecamatan Batu Lanteh
Kecamatan Lape Lopok
Kecamatan Utan Rhee
Kecamatan Moyo Hilir
Kecamatan Alas
Kecamatan Moyo Hulu
Kecamatan Seteluk
Kecamatan Ropang
Kecamatan Taliwang
Kecamatan Lunyuk
Kecamatan Jereweh
Perkembangan selanjutnya dalam rangka mengimplementasikan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 telah dimekarkan dan bertambah 5 kecamatan, sehingga menjadi 19 kecamatan, yaitu:
Kecamatan Sekongkang
Kecamatan Brang Rea
Kecamatan Alas Barat
Kecamatan Labangka
Kecamatan Labuhan Badas
Aspirasi masyarakat yang berkembang dipandang perlu adanya pemekaran kecamatan lagi, sehingga pada tahun 2003 berkembang menjadi 25 kecamatan dengan bertambahnya 6 kecamatan baru, yaitu:
Kecamatan Tarano
Kecamatan Maronge
Kecamatan Unter Iwes
Kecamatan Rhee
Kecamatan Buer
Kecamatan Moyo Utara
Dengan ditetapkan Undang-undang Nomor 30 Tahun 2003, tanggal 18 Desember 2003, Kabupaten Sumbawa resmi dimekarkan menjadi Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Sumbawa Barat, sehingga Kabupaten Sumbawa meliputi 20 kecamatan, sedangkan 5 kecamatan menjadi bagian dari Kabupaten Sumbawa Barat, yaitu:
Kecamatan Sekongkang
Kecamatan Jereweh
Kecamatan Taliwang
Kecamatan Brang Rea
Kecamatan Seteluk
Bupati
Berikut ini adalah nama-nama bupati yang pernah menjabat di Kabupaten Sumbawa, yaitu:
1959 - 1960 Sultan Muhammad Kaharudin III (penjabat)
1960 - 1965 H. Madilaoe, A.D.T
1965 - 1967 Sudarli, B.A. penjabat)
1967 - 1972 Drs. Hasan Usman
1972 - 1974 Drs. Hasan Usman (penjabat)
1974 - 1979 Drs. Hasan Usman
1979 - 1984 H. Madilaoe, A.D.T.
1984 - 1989 H. Madilaoe, A.D.T.
1989 - 1994 H. Jakub Koswara, S.E.
1994 - 1999 H. Jakub Koswara, S.E.
1999 - 2000 Drs. H. Harun Al Rasyid, M.Si. (penjabat) dengan PLTH Drs. Syahri Suwandi
2000 - 2005 Drs. H.A. Latief Majid, S.H.
Maret - Agustus 2005 Drs. H. Machfud Ahmad (penjabat)
2005 - 2010 Jamaluddin Malik
2010 - 2015 Jamaluddin Malik
Ketua DPRD Kabupaten Sumbawa
Berikut ini adalah nama-nama Ketua DPRD yang pernah menjabat di Kabupaten Sumbawa, yaitu:
1960 - 1965 A. Azis Rachiem
1965 - 1967 A. Azis Rachiem
1967 - 1972 R. Soerjo Soempeno
1972 - 1977 H.A. Aziz, L.T.
1977 - 1982 Moch. Munir
1982 - 1987 Moch. Munir
1987 - 1992 A. Samad Maemun, B.A.
1992 - 1997 Drs. H. Umar Hasan
1997 - 1999 H.M. Djari Djailani
1999 - 2004 Muh. Amin, S.H.
2004 - 2009 Muh. Amin, S.H.
Pemekaran daerah
Kota Samawa Rea
Kabupaten Sumbawa sudah sangat layak dimekarkan karena persyaratan pemekaran wilayah bagi pembentukan Kota Samawa Rea telah dinyatakan lengkap.[3] Kecamatan yang bergabung dengan kota ini meliputi :
Sumbawa
Labuhan Badas
Unter Iwes
Moyo Hilir
Moyo Utara
( wikipedia )